frenzzz...
kl ada yang tau buku barunya Oka Rusmini kasih tau gw ya... gw miss her books neh..
eniwei ... have a nice weekend.. :)

lg kangen festival pilem...
lg kangen baca buku yg menarik...
lg kangen QB...
lg kangen mr. celup...
lg kangen kamuuhh...

hikss.. :((

sudah berapa kali ya menemani sis saya pergi ke Jogya.. saya memang selalu berharap untuk dapat menemaninya .. bukan lantaran ada seseorang yang khusus disana :) cuma mengunjungi kakak ipar beserta keluarganya dan mengingat kejadian buruk yg pernah dialami sister saya di perjalanan beberapa waktu silam.. "trauma" bukan terhadapnya saja, dalam jg bagi saya.

*ini mengapa saya sering berkunjung kesana*
saya tidak bisa mencintai sesuatu karena meniru, memaksa cinta karena orang lain cinta, atau karena iri hati dan dengki, itu perbuatan bodoh. Dan kamu pernah mengalaminya.
u want 2 know what I love the most from that place,
it's because being there everythings moving so slow.. n time is running slowly...

ps : untuk someone yg usil dgn benaknya disana..
if that what u think i am .. then take it
write everythings u like to write
just take ur time... :) *peace*

Jogya.... heree... I commeee!!!!

Mengapa wanita sepertinya terpuruk? Kaum feminis sering menjadikan muslimah sebagai suatu obyek penderita dalam tatanan masyarakat. Padahal Islam sangat memuliakan wanita, walaupun Islam lahir di jazirah Arab. Sebelum Islam datang, kedudukan wanita sangatlah terhina dan tidak punya nilai sama sekali. Mungkin jika wanita cukup pendidikan agama maupun ilmu pengetahuan lainnya, posisi minor wanita dapat direduksi.

Menurut QS An Nisa ayat 1, "Hai manusia . . . " merupakan suatu seruan untuk semua manusia, bukan hanya untuk orang beriman atau orang kafir aja. Jika kita memperhatikan isi QS An Nisa ayat 1, wanita dijadikan sebagai teman untuk Nabi Adam dalam awal penciptaan oleh Allah SWT agar tercipta keseimbangan dalam hidup. Dalam ayat tersebut di atas, Allah menciptakan wanita dan pria untuk berpasang-pasangan, dengan pemahaman arti kata zaujaha yaitu pasangan yang bermakna 'pas'. Zaujaha merupakan kesatuan utuh karena dalam struktur kata terebut kita tidak menemukan kata feminin atau maskulinnya.

Dalam QS. Ar Ruum:21 Allah SWT menjelaskan wanita diciptakan untuk pria sebagai pasangannya yang pas dalam wadah pernikahan supaya pria menjadi tenang. Sunnah Rasulullah menganjurkan pernikahan dan melarang kerahiban. Pria wajib memuliakan wanita, karena wanita adalah amanah Allah SWT. Selain itu, pria dilahirkan dari seorang wanita (QS Al Mukminun:11-14). Salah satu ciri-ciri orang yang paling bertakwa adalah yang paling memuliakan isterinya. Secara filosofis, wanita dan pria hidup berdampingan saling melengkapi dan mengisi agar tercipta keseimbangan.

So... untuk menjadi wanita yang mulia sesuai dengan yang digariskan Islam, pendidikan wanita dimulai dari rumah. Bayti jannati yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh ibu dan bapaknya. Selain itu, harus dijaga adab-adabnya sampai sejauh mana interaksi anak-ibu-bapak dapat berlangsung. Memang benar bahwa tanggung jawab pendidikan anak ada ditangan seorang ibu karena secara alamiah seorang anak sudah melekat dengan ibunya. Akan tetapi seorang ayah memiliki peranan yang sangat besar dalam mendidik anak, karena seorang ayah bertanggungjawab untuk memikirkan strategis pola pendidikan anak-anaknya dan ibu sebagai implementatornya. githu loohh katanya...

trus hari gini kan kita sering temuin dilema2 wanita atas karir atau berumah tangga. Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia sampai sekecil-kecilnya memberi solusi terbaik : yaitu saling menyelaraskan antara karir dan rumahtangga. Jangan sampai antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya saling terdzalimi. Karir dengan pekerjaan rumah tangga harus berjalan paralel dan dikelola dengan baik [QS Al Ahzab:35]. Surat Al Ahzab ayat 35 ini merupakan ayat yang menerangkan orientasi antara pria dan wanita. Orientasi pria keluar rumah karena pria berkewajiban mencari nafkah, sedangkan orientasi wanita di dalam rumah karena wanitalah yang paling mahir mengelola urusan-urusan rumah tangga sehingga wanita tidak memiliki kewajiban mencari nafkah. Orientasi dalam paragraph diatas berdasarkan pemahaman bahwa kodrat seorang pria secara naluri memikirkan hal-hal yang "besar" sehingga dikatakan orientasi pria adalah keluar rumah. Sebaliknya, dengan orientasi wanita yang secara naluriah lebih memperhatikan urusan-urusan atau hal-hal yang "kecil" maka dikatakan wanita berorientasi di dalam rumah. Pemahaman dari ayat ini tidaklah berarti isteri tidak boleh keluar rumah dan bermanfaat bagi masyarakat, pun tidak berarti suami tidak boleh membantu urusan rumah tangganya. Hak seorang isteri untuk memperoleh kebaikan suaminya membantu pekerjaan rumah tangga dan hak seorang suami untuk mendapatkan kebaikan isterinya yang bekerja mencari nafkah. Dengan demikian keduanya harus saling ta'awun. Apabila dalam kenyataannya terjadi bahwa isteri tidaklah sesuai dengan harapan suami, maka suami wajib mendidik isteri dengan baik sesuai dengan Syari'at. [sumber eri]

setuuju ndak... *ato masih berasa diberlakukan tdk adil ???
Notulensi SII (Study Islam Intensif) YISC Al-Azhar

Dalam setiap kepompong kuberharap selalu ada seekor kupu-kupu didalamnya
kupu-kupu dengan beragam warna dan keindahannya
kupu-kupu yang menjelmakan engkau dalam setiap gerakmu
terbang melintas batas
menembus silau matahari
memecah udara dingin
sampai pada saatnya nanti..
ketika kau memang harus pergi..